Mengalirkan Kehidupan: Dua Sungai, Dua Instalasi, Satu Harapan Sulawesi
- Administrator
- Sabtu, 15 Maret 2025 23:19
- 34 Lihat
- Air dan Sanitasi

Di Sulawesi Tengah, di antara keindahan alam yang megah dan keteguhan warganya, dua sungai—Saluki dan Poboya—menjadi sumber kehidupan baru bagi masyarakat yang tengah bangkit dari keterpurukan pasca gempa.
Ini adalah cerita tentang kecepatan dan ketepatan kerja jajaran kementerian PU dalam menjawab persoalan yang ada di tengah masyarakat kita.
Program CSRRP (Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project) dan EARR (Emergency Assistance For Rehabilitation And Reconstruction)
merupakan program yg dilaksanakan pasca bencana, melalui Kementereian PU membangun IPA dan jaringan perpipaan menuju masyarakat Sulteng khususnya utk masyarakat Kota Palu dan Sigi
Di Desa Simoro, Kecamatan Gumbasa, berdiri sebuah IPA dengan kapasitas besar, 300 liter per detik, yang memanfaatkan aliran Sungai Saluki. Instalasi ini dirancang untuk melayani 10.615 sambungan rumah yang tersebar di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Melalui jaringan SPAM Regional Uveta, air siap minum ini dialirkan ke berbagai wilayah dengan pengelolaan yang dipercayakan kepada UPT Uveta Air siap minum Sulawesi Tengah. Setiap tetes air dari instalasi ini mencerminkan kerja keras dan komitmen untuk menghidupkan kembali komunitas yang terdampak pasca gempa
Sementara itu, di Desa Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, sebuah IPA lainnya berdiri kokoh dengan kapasitas 2 x 30 liter per detik. Berbeda dengan saudaranya di Simoro, IPA ini memanfaatkan Sungai Poboya sebagai sumber air baku, melayani 3.265 sambungan rumah di kawasan hunian tetap Tondo 1, Tondo 2, dan Talise.
Selain itu, jaringan distribusinya menjangkau Desa Nunumbuku, Desa Vantu, Desa Kinta, Polda Sulawesi Tengah, hingga Universitas Tadulako, meskipun tanpa sambungan rumah. Inatalasi ini dikelola oleh Perumdam Kota Palu, instalasi ini membuktikan bahwa manfaat air bersih dapat dirasakan hingga pelosok.
Awal Februari 2024 menjadi tonggak penting dengan dilakukannya serah terima pekerjaan (BASTO) dari kedua IPA ini. Total kapasitas gabungan dari keduanya mencapai 360 liter per detik, menjangkau lebih dari 13.880 sambungan rumah di wilayah Palu dan Sigi.
Tidak hanya infrastruktur yang dihadirkan, tetapi juga semangat keberlanjutan yang mengakar pada kerja sama, inovasi, dan dedikasi.
Dari Sungai Saluki dan Poboya, air kini mengalir tanpa henti, membawa kehidupan, kesehatan, dan harapan bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
Setiap tetesnya adalah simbol dari janji bahwa kehidupan, seberat apa pun ujiannya, selalu bisa dimulai kembali. Di mana ada air, di sana ada harapan; dan di mana ada harapan, di sana ada masa depan. Demikian catatan bakti negeri